Asal BPIH Sudah Lunas, 2.042 Calon Haji NTB Segera Diberangkatkan

Mataram (NTB Satu) – Kementerian Agama RI bersiap memberangkatkan calon jemaah haji tahun 1443H/2022, setelah dua tahun Indonesia tak memberangkatkan para jemaah, karena pandemi Covid-19.

Pemberangkatan calon jemaah haji ini tentu menjadi kabar sangat menggembirakan bagi para calon di seluruh Indonesia, terlebih lagi calon jemaah asal NTB.

Tahun 2022 ini, Kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Wilayah NTB, Dr. H. M. Zaidi Abdad, NTB mendapatkan kuota 48 persen atau sebanyak 2.042 calon jemaah haji ditambah 12 petugas pendamping.

Persiapan terus dikebut, baik dari sisi kepanitiaan dari tingkat pusat, hingga daerah. Demikian juga fasilitas pendukung seperti asrama haji yang akan dijadikan penampungan calon jamaah, sebelum diterbangkan, termasuk persiapan untuk cateringnya.

“Jadi hoaks, kalau ada informasi dana haji dialihkan ke IKN (Ibu Kota Negara), dan tidak ada pemberangkatan tahun ini. Kuota kita 48 persen, sebanyak 2.042 jamaah. kita siang malam koordinasi persiapan, sampai kayak orang lari-lari kita mempersiapkannya,” kata Zaidi kepada NTB Satu, Senin 9 Mei 2022.

Ia mengatakan, pemberangkatan untuk kloter pertama dimulai tanggal 4 Juni 2022.

“Tanggal 3 Juni masuk asrama haji dan tanggal 4 Juni sudah diterbangkan. Ada lima kloter untuk tahun ini,” imbuhnya.

Jemaah calon haji yang dipanggil tahun ini, diminta untuk bersiap-siap baik fisik, maupun mental. Serta tetap menjaga kesehatan. Sebelum pemberangkatan, ia juga mengingatkan, salah satu kewajiban calon jemaah adalah melunasi Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH). Diberikan kesempatan pelunasan mulai hari Senin kemarin, hingga tanggal 20 Mei 2022 ini.

“Kalau ada yang belum lunas. Otomatis tidak bisa berangkat. Diganti kursinya sama calon jamaah lain. Karena semua by sistem. Nanti sistem yang menyesuaikannya,” jelas Abdad.

Kakanwil Kemenag NTB menambahkan, di masa pandemi Covid-19 ini, syarat lain yang harus dipenuhi oleh calon jemaah adalah telah melaksanakan vaksinasi, hingga booster.

“Yang belum vaksinasi otomatis tidak bisa berangkat. Tapi semua persiapan sudah dilakukan. Kami berkoordinasi terus dengan Kemenag di kabupaten/kota,” demikian Zaidi Abdad. (ABG)

Exit mobile version