Site icon NTBSatu

Urus Klaim, BPJAMSOSTEK Minta Masyarakat Tak Gunakan Jasa Calo

Adventus Edison Souhuwat. Foto : Ist

Mataram (NTB Satu) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Nusa Tenggara Barat mengimbau masyarakat tidak menggunakan jasa calo dalam mengurus pencairan dana kepesertaannya.

“Ada terjadi, tapi kami tolak, kami tidak melayani calo, karena informasinya mereka minta Rp250 ribu dari setiap pekerja,” kata Kepala BPJAMSOSTEK NTB Adventus Edison Souhuwat di Mataram akhir pekan kemarin.

Menurutnya, calo itu timbul karena ada peluang. Para peserta yang dirumahkan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaannya ada yang tidak mau sibuk mengurus.

“Mereka mau mengambil dana jaminan hari tua, namun cuma karena belum pernah mencoba sendiri, jadi takut dipersulit, akhirnya muncul calo,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Adventus menyebut sudah berkoordinasi dengan seluruh cabang BPJAMSOSTEK di kabupaten/kota di NTB, untuk tidak melayani pengurusan klaim dana kepesertaan menggunakan jasa calo.

“Kami tidak langsung menerima mentah-mentah, kita ada upaya-upaya membuat pemberitahuan di kantor tidak menerima calo, dan kita tidak bisa memberikan informasi apabila ada orang datang bawa kartu yang bukan punya dia terus mau cek saldo,” tegas Adventus.

Ia menegaskan lagi, bahwa upaya menolak calo merupakan instruksi dari BPJAMSOSTEK pusat. Sebab, jasa percaloan tidak hanya terjadi di NTB, tapi di provinsi lain juga ada. Adanya percaloan juga bukan barang baru.

“Namun kami berupaya melawan calo secara kondusif,” ucap Adventus.

Ditambahkan, para peserta ada juga yang menggunakan jasa calo karena kendala tidak bisa berbahasa Indonesia, dan ketika mendapatkan penjelasan dari petugas, mereka berpikir dipersulit untuk mendapatkan uangnya.

“Tapi kalau mereka datang dengan orang yang bisa membantu, pasti kita bisa bantu, kita cocokkan kartu tanda penduduk dan nomor kepesertaannya,” demikian Adventus. (ABG)

Exit mobile version