Peringati Hari TBC Sedunia, Wagub NTB Ingatkan Masyarakat Berobat Jika Terpapar

Mataram (NTB Satu) – Peringati hari Tuberkulosis (TBC) internasional, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah berharap penanganan terhadap TBC di NTB semakin baik.

Ia menjelaskan, langkah yang harus dilakukan untuk menangani penyakit tersebut adalah bisa mendeteksi dengan cepat.

“Bagaimana agar dari bayi sampai dengan orang tua bisa terdeteksi dini,” ujarnya dikonfirmasi ntbsatu.com, Jum’at 25 Maret 2022 di Lombok Raya Hotel.

Dikatakan Ummi Rohmi, sapaannya, penyakit TBC bisa sembuh jika rutin diobati. “Kalau TBC ini bisa diobati dan kalau diobati pasti sembuh,” tuturnya.

Ia meminta masyarakat agar jangan malas berobat apabila sudah terpapar penyakit tersebut. “Jangan tidak berobat kalau terdeteksi,” pintanya.

Peringatan Hari TBC Sedunia dilaksanakan setiap tanggal 24 Maret. Hari tersebut memiliki tujuan untuk membangun dan membuat masyarakat sadar akan wabah Tuberkulosis.

Hari TBC Sedunia diprakarsai oleh Dr. Robert Koch, seorang ilmuwan mengumumkan bahwa ia telah menemukan penyebab dari penyakit Tuberkulosis, yakni bakteri Mycobacterium tuberculosis

Di tahun 80-an, wabah TBC menyebar luas di Eropa dan Amerika, yang menyebabkan kematian satu dari tujuh orang. 

Masyarakat pun percaya bahwa TBC adalah penyakit bawaan yang didapatkan secara turun temurun. Namun hal itu dibantah oleh Robert Koch, yang yakin bahwa TBC disebabkan karena unsur bakteri.

Pada tahun 1882, ia mengumumkan penemuannya yang mengarah kepada Mycobacterium tuberculosis

Karya mengenai penyakit ini kemudian membuat Koch memenangkan Nobel dalam Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1905. 

Untuk mengenang jasa dalam meneliti penyakit TBC, tanggal 24 Maret ditetapkan sebagai hari tuberkulosis sedunia.

Hingga kini, peringatan hari TBC sedunia diperlukan untuk meningkatkan kepedulian seluruh lapisan masyarakat tentang perlunya mengenali gejala dan dampak TBC di seluruh dunia.

Selain itu, perlu juga adanya pengetahuan tentang pencegahan dan pengobatan TBC sampai sembuh bagi setiap kasus, agar potensi penularan tidak terjadi di tengah masyarakat.

Salah satu gerakan untuk peduli TBC, yaitu Temukan dan Obati Sampai Sembuh TBC (TOSS TBC) yang bertujuan untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat.

TBC pun pernah masuk ke dalam ketegori pandemi karena bisa ditularkan ke orang lain. (DAA)

Exit mobile version