MotoGP Aman dari Covid-19, Hanya Ditemukan Satu Orang Reaktif

Mataram (NTB Satu) – Gelaran MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit sudah selesai digelar. Lebih dari 100 ribu penonton memadati sirkuit tersebut selama tiga dari dari tanggal 18 – 20 Maret 2022. Gelaran MotoGP diklaim sudah berjalan sesuai dengan protokol kesehatan (Prokes) untuk menghindari penularan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H.Lalu Hamzi Fikri mengatakan, kegiatan MotoGP Mandalika telah dilakukan upaya untuk menghindari penularan Covid-19 dengan memastikan penggunaan peduli lindungi untuk penonton, sehingga ada kepastian penonton tidak positif Covid dan sudah divaksinasi.

Upaya untuk memastikan kondisi wilayah agar aman dari Covid-19 dilakukan juga random samping untuk mengetahui pra, saat dan paska pelaksanaan MotoGP . Berdasarkan data pada aplikasi New All Record (NAR), hanya satu orang yang terkonfirmasi reaktif selama event MotoGP dari 1.726 sampel pemeriksaan. Orang tersebut selanjutnya sudah dilakukan isolasi di Rumah Sakit Mandalika.

“Data pada NAR sampai dengan 21 Maret 2022, total sampel 1.726 orang dilakukan tes antigen. Reaktif satu orang dan sudah dilakukan isolasi di RS Mandalika, dengan kondisi tanpa gejala,” kata Lalu Hamzi Fikri Selasa 22 Maret 2022.

Ia mengatakan, setelah pelaksanaan MotoGP Mandalika, kondisi pandemi di NTB masih tetap terkendali. Bahkan jumlah temuan kasus harian semakin sedikit. Misalnya di tanggal 21 Maret 2022, hanya 2 temuan kasus baru Covid-19 dengan tingkat kesembuhan sebanyak 20 orang. Adapun kasus aktif yang masih tersisa saat ini sebanyak 267 kasus.

“Penurunan kasus terus terjadi pada kasus baru Covid-19. Pertengan Februari 2022 dengan jumlah kasus harian mencapai 525 orang dan terus mengalami penurunan sampai pada tujuh hari terakhir dibawah 10 orang perhari dan tanggal 21 maret 2022 kasus baru hanya 2 orang. Ini merupakan perjuangan bersama untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan 5M di masyarakat, mengoptimalkan 3T dan percepatan vaksinasi,” katanya.

Dokter Fikri mengatakan, kegatan 3T ( Testing, Tracing dan Treatment) tetap menjadi bagian penting dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19. Upaya untuk tetap memaksimalkan penelusuran contak terus dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota dan Puskesmas.

“Kondisi tanggal 21 Maret 2022 telah dapat menjaga capaian indikator, sebab dari 1 yang terkonfirmasi positif telah dapat dilakukan tracing contact sebanyak 16 orang dari target minimal 15 orang. Semoga dengan kebersamaaan dalam penanggulangan pandemi, kondisi yang baik ini dapat terus dipertahankan,” harapnya. (ZSF)

Exit mobile version