Mahasiswa NTB di Polandia Mulai Cemas Dampak Perang Rusia – Ukraina

Mataram (NTB Satu) – Invasi Rusia terhadap Ukraina berdampak bagi Mahasiswa asal NTB yang sedang menempuh pendidikan di Polandia. Mereka mulai khawatir

Sejak dilancarkannya serangan ke Ukraina, tercatat lebih dari tiga ratus ribu pengungsi melewati perbatasan di Polandia masuk untuk mencari perlindungan.

Polandia sendiri diketahui negara tetangga yang hanya membutuhkan waktu 14 jam perjalanan dari Ukraina. Pengungsi berdatangan melalui delapan portal dan masuk tanpa dipersulit dengan harus menunjukan dokumen kependudukan, termasuk tidak perlu menunjukan kartu Vaksin.

Bahkan kedatangan mereka lebih diprioritaskan daripada imigran dari negara lainnya.

Hal itu memang sesuai yang dijanjikan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Ia mengatakan, setiap orang yang melarikan diri wilayah terdampak perang Rusia, akan disambut dengan tangan terbuka. Hal tersebut merupakan satu dari banyak dampak yang terjadi akibat invansi Rusia dan memberi efek kecemasan para mahasiswa.

Dampak lain yang dirasakan mahasiswa NTB penerima beasiswa di Polandia adalah ketegangan yang turut dirasakan penduduk negeri Elang tersebut. Sejak dilancarkannya serangan, polemik Rusia dan Ukraina menjadi topik yang tak henti-hentinya dibahas di perkuliahan.

Riadatus Solihin, salah seorang Mahasiswa asal Mondah, Mujur, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, NTB menempuh Pendidikan di Nicolaus Copernicus University Polandia.

Kepada ntbsatu.com ia mengungkapkan kecemasan yang hampir setiap hari.

“Memang ada indikasi bahwa tentara NATO siaga di perbatasan Polandia. Namun yang menjadi ketegangan kita disini adalah Nuklir. Karena Rusia sudah menguasai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina. Seandainya ada kesalahan yang sampai menyenggol rudal, Eropa akan gelap. Tidak hanya Ukraina yang berdampak tapi Eropa (Termasuk Polandia). Kalau itu sampai terjadi KO lah kita,” curhat Rian.

Namun untungnya kecemasan itu masih dalam batas wajar, sebab tidak sampai memepengaruhi jalannya pendidikan.

Sementara itu sebagai bentuk empati warga Polandia, mereka memasang bendera Ukraina di beberapa tempat padat penduduk di Kota Torun, seperti pada Patung Nicolaus Copernicus dan beberapa street wall. Terpantau, warga polandia juga aktif menggalang dana. Begitupun dari komunitas dari sesama penerima Beasiswa Polandia asal NTB turut membantu penggalangan dana sebagai bentuk peduli atas pengungsi Ukraina.

Ketegangan yang dirasakan bagimanapun tak menjadi penghalang untuk para penerima beasiswa Polandia asal NTB menjalankan aktivitas belajar.

Demi membuat perasaannya tetap tenang, Rian tidak terlalu memantau berita perang yang sumbernya berasal dari media media barat, namun justeru hanya menyerap berita intern di Polandia.

Mewakili mahasiswa penerima beasiswa asal NTB, Rian berharap perang segera usai sehingga aktifitas harian dapat berjalan normal tanpa rasa cemas. (NIL)

Exit mobile version