Rasio Literasi di Indonesia Masih Rendah, 1 Buku Dibaca 90 orang

Mataram (NTB Satu) – Melanjutkan agenda Safari Literasi Duta Baca Indonesia di Kota Mataram, kali ini Heri Hendrayana Harris atau lebih populer Gol A Gong menyambangi Kantor Bahasa Provinsi NTB guna mengisi kegiatan Pelatihan Menulis Cerpen dan Videografis, Rabu, 23 Februari 2022.

Menurut penulis 126 buku ini, menulis adalah ilmu dasar dari segala disiplin ilmu yang ada. Karena itu, penting sejak dini untuk membangkitkan kesadaran literasi. Namun demikian tantangannya yaitu soal ketersediaan buku yang harus dibaca. Sebab rasio literasi di Indonesia masih rendah yaitu 1 buku untuk 90 orang.

“Di kita 1 buku dibaca 90 orang. Harusnya kata UNESCO, 1 buku untuk dibaca 3 orang,” jelasnya.

Kemudian ia juga berpendapat bahwa permasalahan dunia menulis di Indonesia bukan soal anggaran, melainkan kekurangan penulisnya. “Biaya ada untuk menulis buku, tapi tidak ada penulisnya,” ujar Gol A Gong. 

Setelah itu, ia menceritakan pengalamannya saat salah satu karya tulisnya berhasil difilmkan. “Makanya adik-adik harus nulis,” pintanya.

Dikatakan pria usia 58 tahun ini, selain kekurangan penulis, masalah literasi di Indonesia adalah masih terbatasnya akses terhadap bahan bacaan yang bagus di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

“Bukan minat baca kita yang rendah. Tapi aksesnya sangat terbatas,” tegasnya.

Selain itu, Gol A Gong menerangkan terkait teknik menulis cerita yang baik agar menarik banyak pembaca. “Ilmu menulisnya itu, bagi para penulis harus memperhatikan tokoh cerita, lokasi, dan waktunya,” jelasnya. (DAA)

Exit mobile version