Kisruh Pupuk di Bima, Petani dan Polisi Ricuh

Bima (NTB Satu) – Kisruh dipicu jatah pupuk di Bima tak kunjung berakhir. Senin 10 Januari 2022, Mobil Camat Langgudu dan dua truk pengangkut pupuk disandera warga Desa Ncera, Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Buntut dua kejadian itu, polisi dengan warga terlibat kericuhan malam harinya saat berlangsung negosiasi penyanderaan tiga kendaraan.

Kejadian itu lantas viral di media sosial, diunggah sejumlah netizen memperlihatkan keributan antara warga Desa Ncera dengan aparat Kepolisian Polres Bima Kabupaten. Kejadian Senin malam, 10 Januari 2022.

Salah satu akun Facebook Delian lubis, memosting empat video konflik warga dengan Polisi dengan disertai keterangan video terjadi bentrok antara aparat dengan petani.

“Daerahku malam ini bentrok lagi aparat dengan petani. Karena ketidakmampuan pemimpin kami mengatasi persoalan petani. Petani diperhadapkan dengan aparat. Pemimpin kami sudah tidak punya kemampuan menyelesaikan soal-soal petani” tulisnya, Senin, 10 Januari 2022.

Kabag Ops Polres Bima Kabupaten, Herman, SH membantah terjadi bentrokan, melainkan hanya miskomunikasi antara warga Desa Ncera dan personelnya.

“Tidak ada bentrok. Hanya miskomunikasi sehingga anggota mundur sekitar pukul 20.00 Wita,” tegasnya.

Dijelaskan Herman, bahwa kejadian tersebut berawal dari sekelompok warga desa Ncera yang menahan mobil Camat Langgudu dan menahan jatah pupuk warga Langgudu sebanyak dua truk.

Karenanya, Polisi turun ke lokasi guna melakukan negosiasi bersama masyarakat agar mobil dinas Camat Langgudu dan jatah pupuk warga Langgudu dilepas kembali.

“Tadi malam berawal dari adanya penahanan mobil Camat Langgudu yang ditahan dan jatah pupuk warga Langgudu ditahan oleh masyarakat desa ncera dua truk,” ungkapnya.

“Kami berusaha lakukan nego sebenarnya agar dilepas, namun ada sesuatu hal, jadinya miskomunikasi,” tambah Kabag Ops.

Diinformasikan Herman, keributan itu berawal dari sejumlah kendaraan pikap lewat di Desa Ncera dari arah Langgudu. Mengetahui itu, masyarakat Ncera mengira ada penyerangan dari warga Langgudu.

Namun, setelah warga keluar rumah ternyata yang dilihat adalah puluhan Polisi yang datang menegosiasi.

Emosi masyarakat tak terkontrol, akhirnya Polisi dilempari menggunakan batu. Kemudian, Polisi sempat keluarkan gas air mata untuk membalas aksi lempar batu dari masyarakat.

Hasil penyelidikan lapangan, Herman membeberkan, warga Desa Ncera menahan mobil Dinas Camat dan jatah pupuk warga Langgudu.

Pertama, sebagai jaminan agar bisa bertemu dengan Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri. Permintaan warga bertemu dengan Bupati dalam rangka membahas nasib petani di Bima, khususnya di Desa Ncera.

Namun, sampai saat ini memang Bupati belum memenuhi permintaan masyarakat tersebut, sehingga mobil dinas Camat Langgudu masih disandera di wilayah Desa Ncera.

“Mobilnya Camat masih di Ncera. Dia mau ketemu dulu sama Bupati. Itu permintaan masyarakat agar mobil bisa dilepas. Seprtinya warga ingin bahas terkait soal petani,” ujar Herman.

Kedua, alasan warga Ncera menahan jatah pupuk warga Desa Langgudu lantaran sebelumnya jatah pupuk untuk warga desa Ncera belum dibagikan atau didistribusi.

Beruntungnya, pupuk yang disandera itu bisa diloloskan oleh Polisi sekitar Selasa dini hari, 11 Januari 2022, dan dibawa ke warga Langgudu sebagai penerima jatah pupuk.

“Kebutuhan pupuk orang Langgudu dilepas karena jatah pupuk Desa Ncera didistribusi hari ini. Sekitar pukul 03.00 Wita, kita bisa amankan pupuk yang ditahan,” cetus Kabag Ops.

Saat ini, situasi sudah kondusif dan tidak ada korban luka-luka. Selanjutnya, pihaknya akan tetap melakukan negosiasi dengan warga Ncera agar melepas mobil Camat Langgudu.

“Sudah sudah kondusif. Tidak ada korban luka-luka. Langkah selanjutnya karena masih ada mobil dinas, kita mau lakukan negosiasi,” terangnya.

Krisis pupuk di Bima juga sebelumnya berdampak pada aksi anarkis di Kecamatan Bolo. Warga memblokade jalan dan bahkan menjarah pupuk subsidi jatah petani lain. (DAA)

Exit mobile version