Bocah di Bima Jadi Korban ke 14 Dampak Cuaca Buruk

Bima (NTB Satu) – Rentetan bencana dan peristiwa terjadi selama Desember 2021. Banjir dan longsor dipicu cuaca buruk menelan korban jiwa. Kewaspadaan musti ditingkatkan pada fase musim hujan saat ini yang intensitasnya meningkat.

Saat genap Desember berakhir, seorang bocah di Desa Sarita Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima jadi korban terseret banjir. Hingga berita ini ditulis Jumat 31 Desember 2021, korban belum ditemukan.

Kejadian Kamis, 30 Desember 2021 kemarin. Saat itu korban bernama Alfin yang masih berumur 10 tahun dikabarkan hilang terseret arus banjir saat mencuci sepedanya di sungai desa setempat.

Nanang Sigit PH, Kepala Kantor SAR Mataram, mengatakan telah menerjunkan tim Rescue Pos SAR Bima bergabung dengan unsur lain melakukan pencarian dari lokasi kejadian hingga laut.

Namun, sampai dengan pukul 19.26 Wita, tim SAR gabungan belum menemukan korban, sehingga pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan Jum’at, 31 Desember 2021.

Kasus ini menambah daftar tragedi di laut dan sungai serta bencana yang disebabkan cuaca buruk.

Baru baru ini, tiga orang dinyatakan hilang setelah KM Cahaya Ilahi dari Makassar menuju Bima tenggelam di perairan Sangiang, Kecamatan Wera Kabupaten Bima.

Tiga korban diantaranya 2 ABK dan satu orang penumpang yang juga istri salah satu ABK. Hingga kini korban belum juga ditemukan.

Dalam ulasan ntbsatu.com, sedikitnya sudah 14 orang jadi korban  cuaca buruk yang mengakibatkan banjir disertai longsor.  Tercatat sejak tanggal 6 Desember 2021 hingga tanggal 30 Desember 2021. Berikut ulasannya :

1. Senin, 6 Desember 2021,  lima orang warga Desa Baulayar Barat, Gunung Sari, Lombok Barat terseret banjir bandang dan tertimbun tanah longsor.

Akibat bencana tersebut, empat orang ditemukan meninggal dunia atas nama Papuq Temah, usia 80 tahun, Sumiati, usia 50 tahun, Sumiahana, usia 35 tahun dan bayinya Ladenia yang masih berumur enam bulan.

Sementara, H. Suri menjadi korban meninggal dunia banjir bandang yang paling akhir ditemukan. Penemuan mayat H. Suri penuh dengan perjuangan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama dua hari sejak Senin hingga Selasa, 6 – 7 Desember 2021.

2.  Korban atas nama Ahmad Idris Azhari, usia 3 tahun, seorang balita yang tenggelam di sungai Dusun Berembeng, Desa Pengenjek Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Ia ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia, Rabu, 8 Desember 2021 di pinggir kali yang berada di Dusun Belungsuk, Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat.

3. Korban atas nama Ridwan, usia 22 tahun warga Kelurahan Pane yang terseret arus banjir di Sungai Padolo, Senin, 13 Desember 2021, ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia, Rabu, 15 Desember 2021 di Teluk Bima.

4. Korban atas nama Dalpa Azimi Hakiki, usia 4 tahun asal Dusun Jerua, Desa Montong Beter, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, ditemukan di sungai Desa Montong Beter  dalam keadaan meninggal dunia, Rabu, 15 Desember 2021.

5. Korban atas nama Wil, usia 25 tahun berhasil ditemukan di dekat jembatan Loang Baloq, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela,  Kota Mataram dalam keadaan meninggal dunia, Jum’at, 17 Desember 2021, ditemukan tim SAR gabungan setelah tiga hari pencarian.

6. Korban atas nama Gede Arthana, usia 22 tahun yang pergi berenang, Minggu, 19 Desember 2021 pukul 14.00 Wita, bersama seorang temannya. Jasadnya ditemukan terdampar di tepi pantai oleh kakeknya dan dievakuasi tim SAR.

7. KM Cahaya Ilahi tujuan Bima tenggelam di Perairan Sangiang Bima, Rabu 22 Desember 2021. Satu satunya korban selamat adalah Mansyur, 45 tahun. Dua lainnya adalah ABK asal Bima dan penumpang asal Makassar.

8. Alfin, bocah 10 tahun terseret di Sungai Desa Sarita Kecamatan Punti, Kabupaten Bima, Kamis 30 Desember 2021. Hingga kini korban masih dalam proses pencarian.

Imbauan Waspada

Serangkaian peristiwa ini musti menjadi pelajaran pentingnya mitigasi bencana disebabkan cuaca buruk. Selain itu, faktor kelalaian manusia yang tidak memperhatikan cuaca buruk saat beraktivitas.

Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit, S.IP., menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati saat cuaca buruk berlangsung.

Terutama beraktifitas di perairan, lanjut Nanang, sebaiknya dihindari sementara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, ia menghimbau kepada orang tua di rumah agar selalu mengawasi anak-anaknya saat berada di sekitar perairan.

“Harus lebih behati-hati dan waspada saat beraktifitas di perairan. Kalau bisa dihindari dulu. Kepada keluarga, terutama orang tua, untuk lebih mengawasi anak-anak ataupun saudaranya ketika tengah berada di sekitar perairan,” ujar Kepala SAR Mataram. (DAA/HAK)

Exit mobile version