Lombok Tengah (NTB Satu) – Menyambut event MotoGP Maret 2022, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB menggandeng Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dan Industri Daerah (FKLPI-D).
Instansi dan lembaga itu mendatangi PT. ITDC yang mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Rabu 15 Desember 2021 untuk memastikan kebutuhan, rekrutmen tenaga kerja dan pelibatan semua sektor, agar masyarakat tidak menjadi penonton di daerah sendiri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gde Putu Aryadi, S.Sos.MH yang juga menjadi Pengarah FKLPI-D NTB menegaskan, kedatangan bersama Forum ingin membangun koordinasi.
“Jangan sampai terulang lagi miskomunikasi seperti pada event IATC dan WSBK November kemarin,” kata Gde dalam sambutannya, mengungkap miskomunikasi khususnya pada tenaga Marshall saat itu.
Kedepan, event besar MotoGP diharapkan masyarakat lokal tidak jadi penonton. Harapan itu disampaikan di depan APV Site Operation The Mandalika, I Made Pari Wijaya saat pertemuan di gedung Balawista Kuta Lombok.
Gde Aryadi menegaskan, kedatangan tersebut ingin memastikan kesiapan agar calon pekerja lokal bisa jadi pelaku utama dalam event nasional dan internasional.
“Skill apa yang dibutuhkan supaya bisa disiapkan dari sekarang, terlebih bulan Februari event pra musim siap digelar. Sehingga dalam waktu singkat, lembaga pendidikan dan pelatihan bisa bergerak cepat untuk membantu menyiapkan Tenaga kerja Lokal yang kompeten, tegas mantan Kadis Kominfotik NTB itu.
Dengan demikian lanjutnya, para lembaga pendidikan dan pelatihan, mempunyai gambaran yang sama. “Kolaborasi sangat dibutuhkan. Tidak ada keberhasilan tanpa kerjasama yang baik. Kami lakukan langkah ini, ingin supaya NTB bisa menjadi tuan rumah yang baik,” ungkapnya.
Informasi yang diserap, khusus untuk pekerja di KEK Mandalika saja, proyeksi kebutuhan SDM 20 tahun ke depan hingga 2039 sebesar 4 kali lipat dari penyerapan yang ada di kawasan Wisata Nusa Dua Bali.
“Maka KEK Mandalika yang luasnya empat kali lipat dari Nusa Dua Bali bisa mencapai 50 ribu pekerja,” kalkulasinya.
Sedangkan proyeksi kebutuhan dalam jangka menengah mencapai sekitar 21 ribu pekerja. Belum bicara kebutuhan tenaga kerja di luar Kawasan.
“Kalau tidak siapkan dari awal, maka akan ketinggalan momentum, itulah pentingnya koordinasi dengan ITDC,” ungkapnya.
Ketua FKLPID NTB, Ketut Sarta mengatakan, anggota Forum ini merupakan orang-orang profesional, gabungan usaha industri di dalamnya ada BLK standar Internasional, Perhotelan, lembaga pelatihan.
“Tenaga kerja apa yang dibutuhkan oleh ITDC bisa by request. Kami siap koordinasi dan mencetak tenaga kerja yang profesional, memiliki sertifikat kompetensi,” kata Ketut Sarta.
APV Site Operation The Mandalika, I Made Pari Wijaya menyebutkan bahwa seiring dengan pertumbuhan jumlah penginapan di KEK Mandalika, dalam jangka menengah membutuhkan sekitar 21 ribu tenaga kerja.
Dari 21 ribu orang tersebut, jika dirinci menurut jabatan, kata Pari Wijaya maka jabatan atau skill yang paling banyak dibutuhkan adalah housekeeping sebanyak 17 persen. Kemudian security dan FB service masing-masing 16 persen, kitchen 15 persen, engineering 10 persen, dan front office 9 persen.
Ia sependapat bahwa SDM tersebut perlu dipersiapkan dari awal. Karena menurutnya mulai tanggal 11-13 Februari 2022 sudah ada event pramusim MotoGP. Kemudian bulan Maret, ada Festival pesona Bau Nyale, tanggal 18-20 Maret 2022, MotoGP Mandalika Round, bulan Agustus ada event HK Endurance Challenge Mandalika Series, selanjutnya September 2022, ada Mandalika Ultra 100, tanggal 11-14 November 2022, event IATC, dan tanggal 19-21 November 2022 event World Superbike (WSBK).
“Untuk event MotoGP, penontonnya sekitar 75 ribu orang, ini di dalam tribun, belum di luar tribun. Sehingga kami butuh tenaga kerja terlatih, keberadaan FKLPID ini akan membantu kami menyiapkan tenaga kerja terlatih dan terampil,”ujarnya.
Pari menambahkan, berkaca dari event WSBK November kemarin, ada 4 aspek yang bisa mendapatkan dampak positif event tersebut seperti, penginapan, kuliner, transportasi dan marching design.
“Ada masukan dari pihak Dorna supaya karya masyarakat ada kombinasi, bukan hanya cetak aja, melainkan ada juga lukisan dan lain sebagainya,” tutur Pari.
Yang jelas lanjut Pari, ITDC siap berkolaborasi menyiapkan pekerja yang sesuai Sumber Daya Manusia dibutuhkan, dilengkapi keahlian. (HAK)