Mataram (NTB Satu) – Kota Bima semakin akrab dengan peristiwa banjir. Setiap kali hujan deras, banjir seperti settingan auto. Kejadian terbaru, Sabtu 27 November dan Minggu 28 November 2021. Hujan dua hari terakhir, menyebabkan banjir juga di hari yang sama.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bima, Nazamudin, S.Sos mengungkapkan, hujan lebat di Kota Bima bahkan sudah berlangsung selama delapan hari.
“Sampai sekarang, sekitar delapan hingga sepuluh kelurahan yang terendam banjir di Kota Bima akibat hujan deras dan luapan air sungai,” terang Nazamudin.
“Kalau hujan begini terus tiap hari, banjir juga pasti setiap hari terjadi,” keluhnya.
Atas kejadian itu, BPBD Kota Bima bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, aparat desa dan warga setempat telah melakukan peninjauan langsung di wilayah terdampak serta melakukan monitoring paska kejadian.
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada 27 sampai 29 November 2021.
Peringatan tersebut untuk wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima, Dompu.
Adapun peringatan dini gelombang tinggi yang mencapai 2 meter atau lebih di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan dan Samudera Hindia.
Berdasarkan kajian inaRISK, Kota Bima memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada lima kecamatan, meliputi Kecamatan Raba, Rasanae Timur, Asakota, Rasanae Barat dan Mpunda.
Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah dengan memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan memeriksa potensi bencana di wilayah sekitar melalui inaRISK. (DAA)