Kasus Paus Keenam Mati di Teluk Bima, BKSDA Belum Temukan Penyebabnya

Mataram (NTB Satu) – Sudah enam kali berturut turut Paus jenis kepala botol ditemukan terdampar di Teluk Bima. Lima dalam keadaan jadi bangkai, satu Paus temuan pertama ditemukan sempat hidup namun akhirnya mati.

Sementara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB belum menemukan faktor kriminal atau dampak lingkungan yang jadi penyebab fenomena matinya biota dilindungi itu.

Temuan terbaru, Paus terdampar Senin kemarin di pantai perbatasan antar Kota Bima dengan Kabupaten Bima di Ni’u. Sehari sebelumnya, ditemukan di Pantai Panda , masih kawasan Teluk Bima, Paus ditemukan terdampar dalam kondisi sudah mati.

Terkait kasus baru ini, Kepala BKSDA SKW Bima, Bambang Dwidarto belum merespon panggilan telepon dan pesan instan yang dikirim ntbsasatu.com.

Sebagai catatan, dua kasus ini menambah daftar panjang kasus yang sama sebelumnya. Ada empat Paus ditemukan dalam kondisi mengenaskan dalam sepekan sejak kasus pertama Jumat (10/9) lalu.

Kemudian berturut turut tiga kasus lainnya, menjadi perhatian warga Bima hingga warganet.

Spekulasi bermunculan. Komentar warganet, dominan khawatir dipicu beberapa faktor. Pertama, ada kawanan paus yang terjebak di Teluk Bima, padahal bukan jadi kawasan habitatnya. Kedua, mamalia itu jadi korban tindak kriminal. Seperti cara cara penangkapan ikan dengan bom dan potas di sekitar Teluk.

Dari beberapa spekulasi itu, belum juga terjawab instansi terkait. Kepala BKSDA NTB, Joko Iswanto pun belum menemukan fakta lain. “ Sampai saat ini belum ada mengarah kesana,” jawabnya singkat. (red)

Exit mobile version